Posted by Awang Baki on April 09, 19102 at 22:05:41:
In Reply to: Re: Perkembangan Silat posted by O’ong Maryono on March 07, 19102 at 21:49:19:
Assalamualaikum…
Salam Silat
apabila filem-filem asing mengetengahkan seni beladiri yang dimasukkan dengan unsur-unsur khayalan/hiburan contohnya pertembungan diudara yang lebih 15 minit, kitapun turut sibuk dengan adegan sedemikian meskipun kualitinya tidak mampu menyamai teknik asing tadi menyebabkan senibeladiri kita (silat) jadi bahan muntahan.
Bagi pengamal silat tulen, adegan sebegitu kurang diminati kerana tidak realistik kita mungkin dapat hiburan tetapi ilmu silatnya berada dalam khayalan. Lakukan sahaja pergerakan yang logik dan rasional dengan bersungguh-sungguh dan kalau terpaksa mengulangi sehingga puluhan kali untuk mementapkannya maka itu harus diteruskan. Hal ini bertujuan memantapkan permainan silat meskipun tanpa kamera trik. Barulah seronok menonton. dan tidak rasa dibohongi walaupun sekadar lakonan.
Contoh filem: Fist of Legend (Jet Li).
Baru-baru ini 14.03.2002 persilatan kami selesai membuat penggambaran silat untuk program multimedia CD Interaksi dengan kerjasama Pihak Pustaka Negeri Sarawak. Ini adalah usaha pengembangan silat yang julung kali di Sarawak. Saudara2x akan dapat menikmatinya mungkin sedikit masa lagi menerusi laman web pustaka negeri.
akan menyusul lagi.
wassalam
Posted by O’ong Maryono on March 07, 19102 at 21:49:19:
In Reply to: Perkembangan Silat posted by Faizal Daoed on March 05, 19102 at 08:54:50:
Salam pencak silat,
Sudah lama tidak muncul nih…saya tgl 11 – 19 Mart akan berada di New York akan bersilaturahmi ke sekolahnya Mas Yana.
Semenjak pencak silat khususnya di Jawa pada tahun 40 an digemari oleh kalangan pemuda pelajar untuk mempersiapkan kemerdekaan RI, apa lagi sesudah pencak silat di tahun 1942 masa Jepang distandarisasi digunakan sebagai sebagai program ilmu beladiri yang dia jarkan kepada PETA(Pembela Tanah Air), Pasukan Pelopor dsb.
Jepang memberikan masukan dalam methoda pengajaran pencak silat sebelum dimulai, terlebih dahulu melakukan “taizo” pemanasan agar tidak terjadi cedera otot. Sejak itu lah perguruan pencak silat yang dimotori oleh kalangan pelajar ex PETA, Pasukan Pelopor dan Haiho. Sistem pengajarannya sebelum berlatih mengenakan serimonial seperti beladiri Jepang( upacara, menghormat, berdoa dan mulai pemanasan, berlatih dan ditutup dengan cerimonial lagi) karena itu berbeda pencak silat sistem pengajarannya antara pencak silat dari dari Jawa Tengah,Jawa Timur dengan Jawa Barat dan Sumatera barat)
Sejak IPSI berdiri 1948 di Solo kalangan pemuda pelajar ini yang memperkenalkan pencak silat seperti ilmu olahraga dan diperagakan pada PON I di Solo.
Pencak Silat dapat berkembang dan diminati seperti beladiri lainnya, tetapi mempromosikannya terus dan konsisten.
Sayang nya yang dikenali hanya sebahagian saja, selebihnya harus dicari sendiri….
Saya sewaktu di tanah air sudah mencoba mengembangkan pencak silat melalui film layar lebar, saya dan teman-teman bergabung dalam film Saur Sepuh 3, Jaka Suara bersama Oma Irama, Keris Empu Gandring ,Tutur Tinular, saya sebagai pemain dan asisten figthing insructor Kadang saya berhasil menampilkan tatanan gerak silat asli, terkadang benturan dengan cameramen dan sutradara, berbeda kepentingan.
Dengan cameramen maunya gerakan selalu terbuka dan gerakannya panjang, dia tak mau melihat seperti gerakan yang rapat dan bergumul, menurutnya dilihat dari aspek cinematografi tak enak dilihat.
Kepentingan sutradara maunya jangan berkelai terus, juga ada hal yang merasang,dan adegan sex, karena ini hal yang laku untuk dijual kita.
Tak lama saya tinggalkan dunia film dan saya lebih percaya mengajarkan dimana saya berada.
Teman-teman pesilat di Malaysia juga banyak menjadi pelakon, mungkin masalahnya sama dengan diperfilm tanah air.
Mungkin ada teman lain yang memiliki pengalaman silahkan
Wassalam
O’ong Maryono
PSAT