Selamat, Pak O’ong
dan saudara-saudari Pencak Silat
Menurut informasi saya mendapat lewat Ramli Sutan Mudo dan Hiltrud Cordes dulu, “Gelanggang Siliah Baganti” yg. didirikan d.a.l. yth. Pak Makmur Hendrik, didadakan pertama kalinya pada tahun 1981 di kota Padang. Gelanggang itu dilanjutkan s/d tahun 1990, dan sekali lagi p.t. 1997. Informasi ini juga adalah di bab 2.1.0. (halaman 119, footnote), serta bab “Nachtrag” (halaman 488) di buku saya. Hiltrud Cordes dulu, tahun 80an, beberapa kali datang ke “G.S.B.” itu, selama dia berada di SumBar.
Baru saya dengar dari Abang Ramli, p.t. 09/11/2001 di kota Bukittinggi suatu gelanggang baru, tersebut “Galanggang Jam Gadang” diselesaikan dengan hasil yang baik. Gelanggang itu sudah lama direncanakan, tetapi sampai tahun ini belum jadi. Akhirnya, sekarang jadi. Maksud festival itu hampir sama dengan “Gelanggang Siliah Baganti” dulu. Nampaknya, festival “Silek Tradisional Minangkabau” masih hidup !
Untung bagi “silek” Minang. Terima kasih kepada anggota-anggota organisasi “Gelanggang Jam Gadang” itu !
Salam hormat
Dr. Uwe U. Pätzold
Gelanggang Sile Berganti
- « Debus