Mempopulerkan Pencak Silat (Kumpulan)

Assalamualaikum wr wb
masalah mempopulerkan P.S.seperti yang kita kehendaki memang sulit karena pada bulan rahmadan kemarin ini saya menyempatkan diri ke pusat sarana P.S.Kumango di Batusangkar
dan pusat sarana P.S.Setarlak di Tiku bertemu guru besar Seterlak yangpernah berdabuih di istana negara pada waktu zaman sukarno ,sempat saya meminta buah pikiran beliau mengapa
Pencak Silat Minangkabau pada saat ini sulit berkembang secara international,jawaban beliau semuanya sama tidak lah lain masalah dana karena pada zaman Ordebaru pencak silat sangat
dimanjakan sehingga setiap tahun selalu ada GSB (Gelanggang Silih Baganti) tapi delapan tahun terakhir ini tidak ada sama sekali sedangkan di daerah AGAM saja sudah tidak ada GSB antar
kecamatan.karena perguruan2 pencak silat tardisionel tidak mempunyai suatu organisasie tersusun baik nasional maupun internasional karena para pendekar tua tidaklah mungkin harus juga
menyusun suatu badan pengurus organisasie sedangkan untuk mengurus kalifah (anak asuhan ) sudah susah yang mana adalah tugas ninik mamak menurut secara adat tapi bila saat ini
ninik mamak sudah menjadi ninik nganga tidaklah lagi memikirkan anak kemenakan bagaimanalah nasib anak kemenakan dimasa yang akan datang apa lagi nasip perguruan2 silat tradisionel.
Hal yang sangat penting sekali karena PEMDA (pemerintah daerah0 saat ini sama sekali tidak ada perhatian dan begitu pula I.P.S.I daerah tidak berbuat apa2 untuk mendukung ke PEMDA.
Kesimpulan saya ada lah kita harus membantu mereka memberi saran dalam membentuk organisasi secara profesionel, dan memohon bantuan dari Bagindo Aminuzal sebagai ninik mamak di Pagaruyung
agar mendapat perhatian dari PEMDA semua ini harus juga didukung oleh kalifah2 yang berada di Luar Nagari.
Selanjutnya saya bersedia bertukar pikiran dengan siapapun demi memajukan dan mempopulerkan Pencak Silat.
Wabillahi Toufiq wal Hidayah wassalamualaikum wr wb
Salam Pesilat
H.Masfar.

Posted by O’ong Maryono on October 24, 19101 at 19:08:45:
In Reply to: Re: Mempopulerkan Pencak Silat posted by E. St. Panduko on May 29, 19101 at 13:07:07:
Assalamualaikum
Yang terhormat Bp E.St.Panduko
Karena tekanan Koni Thailand untuk ikut dalam pertandingan pencak silat olahraga di Seagames di Malaysia bulan yang lepas dan mempersiapkan pertandingan pencak silat di peringkat ASIAN Games Oktober nanti di Fusan Korea, pada hal Silat di Thailand Selatan(Gayong Fatani) dikampungnya hanya tinggal nama belaka. Disana tidak ada perguruan yang mengajarkan silat, awalnya karena memang tidak diperbolehkan oleh kerajaan Thailand, karena mereka dari ethnic Melayu, takut dikwatirkan akan memberontak dikemudian hari. Masa ke masa berkelanjutan generasi mudanya nya pun tak tahu lagi. Thailand hanya mengenal mudaya “Thai Boorang” dari ethnic Siam, yang sekarang diolahragakan dikenal dg nama “Muay Thai”/Kick Boxing. Karena ketidak adaan pesilatnya, pengurus pencak di Bangkok mencoba menarik penggemar dengan mengadakan pertandingan pencak silat open di adakan ditengah-tengah Mall Shoping Center Ramchamheng Bangkok. Ternyata berhasil, peminatnya terdafrar sebanyak 300 peserta, yang keseluruhannya berasal dari Muay Thai. Yang repotnya mempersiapkan mereka sebagai petanding pencak silat, harus merubah kebiasaan-kebiasaan mereka yang banyak tidak boleh digunakan dalam peraturan pencak silat yang banyak batasan-batasan seperti sikut kekepala, dengkulan ke muka, pukulan tangan ke muka dan mendengkul dengan merangkul.
Menarik juga pertandingan ini, setiap hari dipenuhi penonton. Karena kurangnya informasi tentang apa itu pencak silat, penonton pikir, ini pertandingan “Thai Boorang”, karena bajunya hitam-hitam, sama dengan baju petani dipedesaan. Media menulis juga pencak silat adalah berasal dari “Thai Boorang” . Sama dengan kejadian dinegeri sendiri karena sangat keterbatasan informasi, kesuruhannya tidak sesuai apa dg yang kita inginkan.
Kejadian ini mengingatkan kepadaa saya, awal mula Taek Won Do di perkenalkan di Tanjung Priok, dengan nama Karate Korea, lamakelamaan orang mengenal Taek Won Do. Kembali tugas saya dan kawan-kawan disini memberikan banyak informasi apa itu pencak silat…….
Kesulitan yang saya hadapi keterbatasan Bahasa Thai dan masih buta hurup, mereka tidak mengerti bahasa lain kecuali bahasa Thai, maklum mereka belum pernah dijajah seperti kita.
Doa kan saya berhasil memperkenalkan budaya kita di negeri gajah putih ini.
Wassalam
Posted by Faizal on December 08, 19100 at 08:00:49:
In Reply to: Re: Mempopulerkan Pencak Silat posted by O’ong Maryono on December 07, 19100 at 09:48:37:
Salam Sejahtera…
Mungkin kalau dari segi skills, pesilat-2x Indonesia bisa menandingi kemahiran biksu-2x Shaolin…tapi latihan Kung Fu itu buat biksu adalah bagian dari agama mereka. Kali sama aja kayak orang Islam Sholat…biksu-2x latihan Kung Fu. Karena adanya kaitan erat itu, dedikasi biksu-2x Shaolin itu sangat besar.
Mungkin salah satu cara lain mengembangkan Silat adalah melalui filem. Saya inget baca..waktu filem Shaolin Temple (Jet Li) keluar..anak-2x muda di Cina pada mau tinggalin sekolah dan pergi ke Shaolin utk jadi biksu.
Sampai saat ini saya belum pernah liat filem Silat Indonesia yang bagus baik tekhnik silatnya, tekhnik perfilemannya, dan tekhik actingnya.
Biasanya filem-2x silat Indonesia dibintangin ama aktor-2x spt. Advent Bangun (Karate), Barry Prima (Taekwondo dll). Filemnya juga yang gak masuk akal..spt bisa terbang..bisa berubah wujud jadi harimaulah…pokoknya banyakan unsur mistiknya daripada faktanya.
Udah saatnya dibuat filem Silat Indonesia spt. Fist of Legend, Shaolin Temple…mungkin salah satu pesilat nasional yang ganteng gitu (dgn sedikit acting lessons) bisa jadi jagoannya (beralih ke Acting kan bukan model aja…pesilat juga boleh dong) terus difilem itu ngelawan Karateka Jepang atau Pegulat Belanda dimasa penjajahan Indonesia. Kalau buat filem kemahalan…buat aja sinetron dulu yang ttg. Silat. Deru Debu atau jalan Membara lumayan sih but masih banyak unsur bela diri asingnya.
Secara enggak langsung kan bisa naikan kebanggaan kita thd identitas kita sebagai orang Indonesia.
Saya rasa kalau Silat udah sangat populer di Indonesia..tentunya spt. ripple effect jatuhin batu di danau..dgn sendirinya akan berkembang keluar negri.
Ya gitu aja deh…gimana menurut yang lain ?!!?
WSS
FD

Posted by O’ong Maryono on December 09, 19100 at 22:34:24:
In Reply to: Re: Mempopulerkan Pencak Silat posted by Faizal on December 08, 19100 at 08:00:49:
Salam sejahtera,
Ngomong-ngomong puasa enggak nih……ente kemern waktu puasa di Belanda di enak sama ken dg di Seatel, saur jam 7 pagi dan buka jam 4 sore, eh….sekarang ydah sampai di Manila jadi balik sama di tanah air.
Memang film media yang sangat mudah dicerna oleh masyarakat banyak dan informasinya dengan cepat pula ditiru openontonnya. Pencak silat sudah mencoba untuk memperkenalkan diri melalui layar lebar ini, memang betul actornya kemampuan pencak silatnya sangat terbatas alias paspasan, tetap ti tidak semuanya kok. Sahabat saya Benny Raharja, guru suhunya Mas Ekki juga bintang film, tehniknya pencak silat bagus, eh….penampilan di film jadi jelek, tauk enggak kenapa ?????? Kemampuan sutradaranya,cameraman, cameranya dan fighting instrukturnya juga paspasan.
Ilmu cenematografinya masih seperti jaman bahelak. Produser film membuat ceritera film sesuai dengan pasar di Tanah Melayu.
Bukankah kita bangsa yang masih tidak terlepas dengan magic dan hantu-hantu.
Masyarakat pencak silat masih ngibulin orang-orang dengan ilmu tenaga dalam yang menjajnjikan kesehatan jasmani dan rohani, ilmu kebal dan laku lagi…..banyak pengikutnya, khusunya jaman sekarang keributan sering terjadi dimana-mana. Jadi film kita masih dinikmati oleh masyarakat kalangan bawah dimana masyarakat pencak silat berada. Bagaimana film kita akan menembus pasar international, la… wong…. badgetnya saja sangat pas-pasan. Perhatikan saja film silat diDKI diputar hanya dipinggiran kota.
Sulit sepertinya film silat akan menembus pasar international jika tujuanya hanya untuk masyarakat Krawang-Bekasi.
Bagaimana yah……. baiknya mengembangkan pencak silat ini
Wassalam
O’ong Maryono

Posted by E. St. Panduko on May 29, 19101 at 13:07:07:
In Reply to: Re: Mempopulerkan Pencak Silat posted by O’ong Maryono on May 29, 19101 at 01:08:00:
salam bp oong
waah saya sangat salut dengan anda,, dan adalah suatu kejutan kalau anda telah bertemu dgn bp syafri kamal,, yang kebetulan adalah mitra kerja saya di sanggar saayun salangkah,,,
tapi sayangnya seperti yang anda katakan karena panjangnya persyaratan dan birokrasinya untuk mempelajari ini,, sebetulnya tidak bp oong,, sebab dalam hal ini bp syafri kamal hanya sebagai ketua dalam organusasi sanggar,, sebab beliau adalah pendiri untuk sanggar seni ini ,, karena semua beliau yang mendanai,, dan bagi turis yang ingin belajar tentang kesenian ini kami sudah sejak lama menerimanya tanpa persyaratan 2X yang membingungkan ,, saya rasa pada sa’at sekarang ini pendekar 2X tua tidak mempermasalahkan soal mempopulerkan P.S bahkan didaerah 2X pedesaan di sumatewra barat pun pernaha saya dengar ada beberapa turis yang belajar silat,, menurut saya kesalahan disini bukan mutlak pada pendekar-pendekar tuanya saja,, ini juga berpulang kepada generasi penerus yang kurang memberi penjelasan kepada para pendekar tua tentang kemajuan tekhnologi dalam mempopulerkan silat juga terpulang kepada wadahnya sendiri yaitu pengcab IPSI ,, dimana pada sa’at sekarang ini pengurus cabang IPSI bukittinggi menganggap hal ini tidak begitu penting,, sebab saya lihat sendiri ,, hanya ada beberapa aliran yang tergabung dalam IPSI bukittinggi,, sementara masih ada puluhan lebih sasaran-sasaran silat yang ada di bukittinggi sekitarnya yang belum tergabung dalam IPSI,, saya sempat waawancara dengan beberapa tuo silat ,dari sasaran sasaran tersebut,, dimana mereka sendir belum begitu paham tentang keberadaan IPSI ini,, saya rasa ini adalah suatu tugas yang harus dijalani IPSI khususnya bukittinggi untuk merangkul mereka dan memberikan penjelasan tentang manfa’at dari keberadaan IPSI itu sendiri ,, tentang masalah “yang sapinjik digenggam'” itu hanyalah pameo yang dibesar-besarkan oleh para pendekar pada sa’at sekarang ini,, pada masa dahulu memang sangat dikenal dengan yang sapinjik di genggam ,, tapi pada sa’at sekarang ini dimana komunikasi dan berita 2X tentang kemajuan zaman sudah mencapai pelosok desa ,,saya sangat yakin dengan budaya yang sapinjik digenggam itu sudah tidak ada lagi,, yaaa, seandainya masih ada yang berpikiran peperti itu saya kira itu hanya sekitar 5% saja,,
dan tentang sistim promosi yang telah dilakukan oleh muay thai bangkok ,saya rasa kita patut menirunya,, ini berpulang lagi kepada pengurus PB. IPSI,
wassalam
E. St. Panduko

Posted by O’ong Maryono on December 07, 19100 at 09:48:37:
In Reply to: Re: Mempopulerkan Pencak Silat posted by Ekki on December 06, 19100 at 00:45:58:
Salam Sejahtera,
Terima kasih atas kepercayaannya ke pada saya dapat melobi ke Bp Eddy Nalapraya.Saya sudah mencoba untuk membicarakan hal ini kepada Bp Rustadi Effendi(Pak Tatak), beliau sangat tanggap sekali dengan idea yang seperti inginkan.
IPSI mencoba membuat team GARDA yaitu team persilat yang sehari-hari berlatih pencak silat untuk olahraga dan peragaan. Tetapi saya perhatikan bahwasanya pesilat itu hidupnya bukan untuk pencak silat, sekali mendapat bekerjaan dan kuliah kembali, pelatihan tadi ditinggalkan.IPSI harus mencari penggantinya yang baru.
Sampai saat ini IPSI belum dapat menjanjikan masa depan pesilatnya. Berdeda dengan biku muda yang hidup dan matinya hanya untuk sang Budha, tidak memikirkan duniawi, mereka hari hari berlatih selama 6 jam. Tentu hasilnya pun nyata benar bedanya. Saya datang khusus ke saolin bagaimana untuk melihat bagaimana mereka berlatih dan sejauh mana motivasi berlatih. Tidak dapat saya bayangkan …….Hasil tournya di Europa dan Amerika yang sukses itu, se cent pun biku-biku tidak mendapat bagian, seluruhnya untuk temple. Hebat ,,,,, itu tidak ada rasa untuk memiliki.
Kita dapat membuat team peraga pencak silat tetapi akan berbeda.
Saya akan coba membicarakan dengan IPSI iming-iming anda, memang peragaan seperti itu sangat diharapkan.
Terima kasih atas ideanya

Wassalam
O’ong Maryono

Posted by Ekki on December 06, 19100 at 00:45:58:
In Reply to: Re: Mempopulerkan Pencak Silat posted by O’ong Maryono on November 30, 19100 at 04:57:31:
Assalamu Alaikum Wr.Wb.
Mas O’ong yth…
Saya ada saran utk mengembangkan pencak silat di mancanegara.Saya pikir mas O’ong bisa melakukan saran saya ini karena terus terang saran saya ini hanya bisa dilakukan melalui lobby2 yg dilakukan oleh orang2 sekaliber Mas O’ong.
Saya pernah nonton peragaan kungfu di Amerika yg dilakukan oleh pendeta2 dari biara shaolin.Pendeta2 shaolin ini melakukan atraksinya keliling kota2 besar di Amerika.Yg hebat…atraksi ini diback up sepenuhnya oleh pemerintah RRC.Dari segi keilmuan…percayadech…peragaan silat gak bakal kalah rame…tapi yg bagus…atraksi ini dikemas secara profesional.seperti seakan2 kita berada di biara shaolin itu sendiri..lengkap dgn sound effect,dekorasi,alur cerita,drama.dsb.pokolnya saya gak rugi dech nonton acara tb.Oh ..iya,,,mereka juga membagikan sebuah booklet yg berisi siapa saja yg mnelakukan peragaan lengkap dgn foto2 dan kehebatan silat yg mereka punyai.Jadi pendeta2 shaolin yg peragaan itu benar2 diperlakukan kayak superstar.hebat ya..??
nah..saran saya…hal yg sama bisa kita lakukan buat mempopulerkan pencak silat ke dunia.Mas O’ong bisa melobby ke Pak Eddy Nalapraya ato tokoh2 pengusaha yg bisa memodali atraksi pencak silat TSB.Bayangkan aja..kalo misalnya..kita bisa bawa satu perguruan saja buat keliling Amerika or Eropa.
Gimana Mas O’ong….??
wassalam,
Ekki

Posted by O’ong Maryono on November 30, 19100 at 04:57:31:
In Reply to: Mempopulerkan Pencak Silat posted by Faizal on November 27, 19100 at 10:23:59:
Salam sejahtera,

Saya setuju dengan pendapat anda untuk memperkenalkan pencak silat didunia dengan pro aktif ikut serta dalam pertandingan beladiri open, hal ini sudah diupayakan dengan IPSI dengan mempersiapkan team pesilaga ditingkat international dengan memilih pesilat terbaik dan mendapat pelatihan setiap hari di Padepokan pencak silat Taman Mini Indonesia dengan pimpinan proyek Jeneral Prabowo dg mendapat dana proyek dari Bimantara. Sayangnya semenjak sesepuk pencak silat Indonesia, Presiden Suharto dan General Prabowo jatuh dari posisipercaturan politiek di Indonesia. Proyek ini jalannya tersendatsendat dan belum pernah mengirimkan pesilatnya, ke mancanegara.
Tetapi juga perlu diingat masik ada jalan lain untuk memperkenalkan pencak silat, seperti perbaikan menegement, promosi, seminar dll
Tergantung dimana pencak silat itu sendiri akan diperkenalkan.
Wassalam
O’ong Maryono di Amsterdam

Posted by O’ong Maryono on May 29, 19101 at 01:08:00:
In Reply to: Re: Mempopulerkan Pencak Silat posted by E. St. Panduko on May 28, 19101 at 12:07:03:
Salam sejahtera,
Saya salut kepada perkumpulkan seni tari Minangkabau di Bukit Tinggi dalam upaya memperkenalkan seni tari pencak silat, sudah mendahului pendekar-pendekar silat yang setiap hari sibuk ngurusin silat di Taman Budaya Jalan Diponogoro Padang.
Sewaktu saya mengadakan penelitihan pencak silat di Sumatra Barat saya sempat bertemu dengan Bp.Syafri Kamal Ketua “Sanggar Tari Saayun Salangkah” yang sudah memulai upaya seperti diatas. Setiap turis datang ke Bukittinggi selalu melihat pertunjukannya, sangat menarik. Sayangnya sewaktu turis bertanya untuk belajar silat atau tari piring dengan diahiri berguling-guling di atas pecahan piring, Bp.Syafri sempat berhenti bernafas dan berpikir, karena mengingat panjangnya persaratan dan birokrasi untuk mempelajarinya, belum lagi nanti persoalan dengan “sang sapinjik digenggam”.
Menurut saya terpulang kepada pendekar-pendekar tua yang sepertinya belum ihlas untuk penyebaran silat itu sendiri. Melihat promosi Muay Thai di Bangkok, sudah merupakan program kementrian pariwisata, dimana tiket masuk untuk melihat pertandingan Muay Thai sudah menjadi satu ticket dengan ticket kunjungan masuk ke dalam King Palace, Nasional Musium, Galary Nasional dan Pagoda. Disana diberikan brosur bagi yang berminat untuk mempelajar Muay Thai dalam waktu singkat(sekedar pendidikan dasar dan filosofi)selam 3 hari dan dikenakan bayar sekitar 10$US per latihan. Ternyata dengan keterbukaan dan agenda yang menyatu Muay Thai sangat cepat tersebar dan dikenali di mancanegara.
Bagaimana jikalau PB.IPSI yang berkantor di Padepokan Pencak Silat Indonesia yang bersebelahan dengan TMII melakukan hal yang serupa di Thailand.

Dimana turis sesudah berkeliling di Taman Mini dengan duduk minum teh dingin dan disanjikan pencak silat seni beladiri dengan iringan musik.
Disatu sisi ikut mempromosikan pencak silat pada turis asing/lokal, disisi lain gedung yang gagah dan sangat luas itu terlihat banyak memiliki kesibukan setiap hari.
Bagaiamana menurut anda ????????
Wassalam
O’ong Maryono di bangkok

Posted by E. St. Panduko on May 28, 19101 at 12:07:03:
In Reply to: Re: Mempopulerkan Pencak Silat posted by O’ong Maryono on December 14, 19100 at 19:41:46:
salam pak oong,,
untuk mempopulerkan P.S memanglaah suatu permasalahan yang tidak gampang,,,akan tapi didaerah saya sendiri yaitu dibukittinggi,, saya melihat suatu cara yang bagus dari perkumpulan (sanggar seni di bukittinggi) dalam mempromosikan P.S,, dimana di bukittinggi ada penampilan kesenian tradisional yang diselenggarakan khusus buat tamu-tamu manca negara yang datang ke bukittinggi,, dalam materi acara tersebut dapat kita saksikan pertunjukan silat yang sangat bagus,, karena dalam hal ini mereka memoles disana sini gerakan_gerakan silat tersebut,,dan hasilnya sangat indah sekali untuk dipertontonkan,,
saya pikir dengan pertunjukan kesenian seperti ini dapat membantu dalam usaha mempopulerkan P,S .
dan ini tidak hanya untuk kebudayaan suatu daerah saja,, ini bisa saja bergabung dengan budaya-budaya daerah lain yang berada di indonesia,, tapi sebagai usaha dari daerah nutuk mempopulerkan P.S ,, daerah Lain dapat meniru apa yang telah dilakukan oleh para pesilat dari bukittinggi ,,terutama sekali untuk daerah-daerah wisata,,
wassalam
E. St. Panduko

Posted by O’ong Maryono on December 14, 19100 at 19:41:46:
In Reply to: Re: Mempopulerkan Pencak Silat posted by Faizal on December 10, 19100 at 01:12:35:
Assalamualaikum dan Salam sejahtera ,
Mudah-mudahan puasanya masih terus berlanjut, di Manila udara enggak begitu panas, habis hujan terus terusan.
Bagaimana dengan udara di sini, bukannya semakin dingin, tahun depan pertengahan bulan Maret saya akan datang ke New York selama 10 hari.
Yah….. kembali ke topik pembicaraan kita, selama ini memang pencak silat juga dikembangkan oleh staf KBRI, pengelihatan saya juga begitu bahwasanya KBRI juga tidak mendukung dengan sepenuhnya. Seperti yang saya lihat di KBRI Manila, KBRI Belgium pencak silat tumbuh dan matipun tak mau, yang merepotkan lagi Merpati Putih yang banyak mengajarkan di KBRI-KBRI tidak menerima anggota orang asing, mereka hanya mengajar keluarga KBRI dan Mahasiswa Indonesia.
Tidak adanya kesungguhan Atase Kebudayaan untuk menyebarkan pencak silat, karena tidak adanya instruksi dari Jakarta untuk hal itu.
Informasi yang saya dapat kumpulkan dari Departement Kebudayaan bahwasanya memang IPSI tidak pernah datang kepadanya untuk meminta dan menitipkan pencak silat agar dikembangkan melalui KBRI. Menurutnya IPSI berjalan sendiri tampa mau bergandeng tangan dengan pemerintah. Ini menurut saya memang ada betulnya juga, yang saya tahu IPSI memenuhi kebutuhannya dengan uang sendiri, bukan uang pemerintah. Sebenarnya ini hanya merupakan arogansi kekuasaan pemerintah saja.
Bukankak pencak silat sama dengan tari Bali dan tari Jawa yang seharusnya sama-sama diperkenalkan.Saya enggak tahu siapa yang arogan dalam hal ini, yang jelas KBRI tidak bersungguh-sungguh untuk hal itu.
Terkecuali KBRI Denhaag, mereka secara bersungguh-sungguh mengembangkan pencaksilat, karena masyarakat Belanda selalu meminta kegiatan itu ditampilkan setiap ada kegiatan di Belanda.
Kita lagi yang jadi korban ke aroganan ….
Wassalam

O’ong Maryono

Posted by Faizal on December 10, 19100 at 01:12:35:
In Reply to: Re: Mempopulerkan Pencak Silat posted by O’ong Maryono on December 09, 19100 at 21:59:56:
Salam Sejahtera..
Assalam Mu’alaikum ..
Apa kabar Mas O’ong ? Gimana puasanya ? Saya Alhamdulillah asik-2x aja soalnya imsak jam 6 dan buka jam 4:30 🙂
Mungkin salah satu jalur yang bisa dipakai dalam keadaan spt. sekarang ini adalah mempergunakan KBRI atau KJRI utk menyebarkan pencak silat. Bisa saja staff kebudayaan KBRI atau KJRI itu pelatih silat atau mempromosikan Silat. Saratnya tentu Silat itu dijadikan salah satu cabang atao kegiatan KBRI atau KJRI seperti Gamelan, Tari Bali, dsb.
Saya ingat di New York dulu Perisai Diri sempat berlatih disitu selama ampir 4thn. Cuman gitu deh lama-2x kurang dapat dukungan juga dari KJRI. Akhirnya seolah-2x di KJRI kita cuman numpang latihan aja..pengenai promosi, perkenalan, dsb enggak terlalu di sponsor sama KJRI. Apalagi kalau konsulnya ganti peraturannya ganti. Cuman saya rasa cara ini bisa berlangsung baik asal diformalitaskan dalam bentuk Pencak Silat salah satu cabang kebudayaan yang diajarkan spt. Gamelan, Tari Bali, dan kesenian tradisionil lainnya di KJRI/KBRI.
Segitu aja deh tanggapan saya…
Pingin juga denger pendapat yang lain bagaimana ?
Wasalam,
Faizal

Posted by O’ong Maryono on December 09, 19100 at 21:59:56:
In Reply to: Re: Mempopulerkan Pencak Silat posted by Ekki on December 09, 19100 at 00:07:41:
Alaikumsalam,
Terima kasih bener atas ide-idenya, benar memang bagus apa yang sudah dilakukan Mbak Tutut,saya setuju itu cocok untuk memperkenalkan pencak silat di mancanegara. Upaya seperti itu perlunya berkesinambungan, tidak cukup hanya sekali, perlu diulang kali. Untuk jaman seperti sekarang di tanah air sangat sulit sekali mencari cukong yang benar-benar mencintai pencak silat, sepeninggal Bimantara tentu IPSI berjalan setengah ter-engah-engah untuk menjalankan programnya.
Mungkin jikalau negara kita sudah stabil politiek dan ekonominya methode ini bisa dilakukan.
Menurut saya pada saat ini, jangan terlalu berharap banyak dari IPSI, mereka juga enggak ada cukup banyak tenaga yang berkemampuan untuk itu.Kembali ke basic saja, semua perguruan yang mampu mengirimkan pelatihnya keluar negeri atau pelatihnya sudah berada di luar negeri, seperti anda……..mengembangkan pencak silat alirannya.
Persilat belum pernah mengirimkan pelatihnya untuk jangka waktu lama ke luar negeri, yang ada negara lain meminta pelatih untuk dikontrak dalam jangka waktu tertentu. Seperti Hartono di Vietnam, Hadimulyo di Filipinas dan pelatih yang lain karena secara kebetulan, sekolah atau tinggal diluar negeri.
Program pengembangan pencak silat ke luar negeri secara terpadu belum pernah dilakukan.
Coba tolong pikirkan methode apa yang paling pas…dengan keadan dan kemampuan kita yang terbatas.
Saya tunggu lo……jika ada teman-yeman yang lain coba dihubungi, biar semakin ramai diskusi ini.
Wassalam.
O’ong Maryono

Posted by Ekki on December 09, 19100 at 00:07:41:
In Reply to: Re: Mempopulerkan Pencak Silat posted by O’ong Maryono on December 07, 19100 at 09:48:37:
Assalamu Alaikum Wr.Wb.
Salam silat,…
Mas O’ong masih inget 6 or 7 tahun yg lalu sewaktu Mbak Tutut dgn yayasan Tiaranya keliling dunia memperkenalkan kebudayaan Asmat..??
Nah…saya pikir kalo Mas O’ong bisa melobi pengusaha2 nasional yg mau menjadi penyandang dana sehingga IPSI bisa membentuk tim khusus peragaan buat keliling dunia seperti biksu2 Shaolin tsb.
Adapun tim ini harus benar2 profesional dalam arti kata memang pekerjaannya hanya latihan silat saja dan segala kebutuhan hidupnya( dan keluarga kalo sudah menikah ) ditanggung plus uang saku yg memadai.
Kalo sudah kita bisa membentuk tim yg seperti itu…percaya dech…cita2 Mas O’ong utk memasyarakatkan pencak silat di dunia akan tercapai.
dan bukan hal yg mustahil kalo nantinya pencak silat akan mendominasi dunia.
any comments..??
Wassalam,
Ekki