Tenaga Dalam Dan Penggunaannya (Kumpulan)

Posted by Edwin H. Abdullah on November 25, 19101 at 22:02:22:
In Reply to: Tenaga dalam dan penggunaannya posted by O’ong Maryono on November 25, 19101 at 17:54:40:
Assalamu’alaikum wr wb,
Kalau cabang beladiri lokal sini yang terang-terangan promisi tarung full body contact sampai berdarah-darah seperti UFC ya cuma Tarung Dradjat atau Boxer. Beladiri ini juga menggunakan latihan pernapasan untuk tenaga dalam.
Untuk tenaga dalam pertarungan yang tahan gebuk dan kalau sekali gebuk orang bisa parah..ya disini ada Kateda atau PSTD atau PTI atau Awan Biru atau Matahari. Sayangnya jurus-jurus disini kurang variatif seperti Silat..Tapi kalau dikombinasikan wah..bisa luar biasa juga…
O ya, sebenarnya saya ingin juga melihat ada pendekar silat yang turun di kejuaraan antar beladiri internasional yang full body contact, seperti the Ultimate Fighting Championship. Saya lihat video-nya pertarungan antar beladiri di UFC ini. UFC ini konon sudah 3 x dilaksanakan dan pemenangnya adala Royce Gracie dari JuJitsu Brazil. Segala macam pendekar beladiri seperti kung fu, karate, savate, tae kwon do kalah sama Royce Gracie ini. Sayang nggak ada pendekar silat yang ikut..
Mungkin Kang O’ong berminat?
Salam,
Edwin

Posted by O’ong Maryono on November 25, 19101 at 23:21:24:
In Reply to: Re: Tenaga dalam dan penggunaannya posted by Edwin H. Abdullah on November 25, 19101 at 22:02:22:
Salam sejahtera

Haaaaaaaaa……ngeledek saya sudah terlalu tua untuk itu.Melatih saja…. sudah terasa bosan.
Saya memperhatikan di Bangkok setiap malam dibeberapa tempat ada pertandingan Muay Thai.Pengunjungnya penuh terus, karena taruhan yang ramai. Mereka juga mempergunakan tenaga dalam dengan olah nafas bahkan ditambah lagi latihan keras dan ilmu-ilmu lainnya. Bebas…..bukan seperti pertandinga pencak silat IPSI yang serba terbatas.
Kebetulan yang bertanding anak murid saya pesilat, yang asalnya juga petanding Muay Thai.
Hari-hari jika latihan digebukin, didengkul, disikut kepalanya tidak KO. Ternyata dipertandingan dg lawan yang lebih muda dengan modal nyruduk dan kondisinya tentu lebih baik.Kepalanya terkena dengkulan terjatuh KO
Saya berkesimpulan ilmunya yang dikuasai tidak menyatu dg ketrampilan gerak beladirinya.
Saya penasaran mungkin teman-teman memiliki system yang lain untuk memadukan dua kekuatan dalam waktu yang sama.
Jujitsu Brasil sebenarnya sama dg yang di RI, bedanya petandingnya memang profesional. Muay Thai juga kalah dg itu, ditangkap dilipat dan di banting baru di tiban dg sikutan kerahang lawan pasti tidak bangun lagi.
Sekian dahulu nanti disambung lagi.
Wassalam
O’ong

Posted by widodo on November 27, 19101 at 05:54:03:
In Reply to: Re: Tenaga dalam dan penggunaannya posted by O’ong Maryono on November 25, 19101 at 23:21:24:
Saya ingin bertanya sedikit kepada pak O’ong, Mengapa sih ada pembatas seperti begitu (pemakaian tenaga dalam) di IPSI? Kemudian misalnya setahu saya atlet-2 silat nasional juga ada yang berasal dari perguruan silat tenaga dalam seperti merpati putih, bagaimana yang berwenang mengetahui bahwa si atlet tidak menggunakan tenaga dalam pada pukulan dan tendangannya? .
Mungkin jika di bebaskan saja, bakal banyak pertandingan beladiri terbuka di Indonesia, karena di tanah air banyak sekali pergruan pencak silat yang mempelajari tenaga dalam. jadi tidak hanya pertandingan IPSI saja.

Posted by O’ong maryono on March 07, 19102 at 22:48:39:
In Reply to: Re: Tenaga dalam dan penggunaannya posted by widodo on November 27, 19101 at 05:54:03:
Assalamualikum
Pertandingan gaya IPSI menggunakan pembatas itu, beralasan ….yang bertanding itu berbeda perguruan; masalahnya setiap perguruan itu berbeda-beda dan methoda pengajarannya tidak setandard. Menurut KONI ini sangat membahayakan, jika mau diterima sebagi anggota KONI harus menjaga keselamatan pesilatnya.
Jika pertandingan dalam perguruan seperti PSTD, Perisai Diri dsb. Semuanya tidak menggunakan pembatas, karena mereka tahu tentang kemampuan pesilatnya dan methoda kepelatihannya standard.
Saya juga kurang suka, kurang sedap dilihat sebagai ilmu beladiri, tetapi sayangnya……ini adalah “sport” seperti hal nya Tinju amateur menggunakan sarung tangan, Karate menggunakan pembungkus tangan, Taek Won Do menggunakan pelindung kepala.
Wassalam
O’ong Maryono

Posted by O’ong Maryono on November 27, 19101 at 17:50:26:
In Reply to: Re: Tenaga dalam dan penggunaannya posted by widodo on November 27, 19101 at 05:54:03:
Salam sejahtera.
Sejarahnya mula pencak silat diuji cobakan di untuk dipertandingkan tahun 1968 di Bulungan dan di Gor Jakarta Timur. Ternyata pesilatnya babak belur, tidak sampai satu ronde pertandingan bubar banyak pergi ke RSUP. Sewaktu itu 10 top organisasi pencak silat berpikir bagaimana pencak silat ini diterima sebagai sport oleh KONI. Maka 1973 menjelang PON VII di Surabaya dipersiapkanlah pertandingan dengan menggunakan body protector.Menurut saya pesilatnya waktu itu banyak cedera, karena belum siap pakai bertanding. Pada saat itu pesilat tetap menggunakan ilmu-ilmu dan tenaga dalam lainnya,maka dalam pertandingan untuk mengantisipasi digunakan team yang disebut “dewan pendekar” yang tugasnya untuk metralisir ilmu dsb. Dalam perkembangannya pencak silat menuju sport to Olympiade, peraturan semakin diperketat dan diperketat sehingga pertandingan itu, tidak mewujudkan pencak silat yang sebenarnya. Yang mula pencak silat di pertandingkan penggemarnya sangat ramai lambat laun semakin kurang. Pesilat sekarang cenderung meninggalkan yang namanya ilmu dan tenaga dalam, mereka hanya berpikir mencari point dengan prinsip “speed and power game” dg begitu banyak unsur kandungan pencak silat ditinggalkan seperti kaidah pencak silat sangat miskin sekali. Sebenarnya beberapa pesilat nasional menggunakan tenaga dalam itu, karena peraturan point yang mandapat markah tidak tergantung kerasnya pukulan atau kuatnya daya tahan tubuh, pesilat cenderung menggunakan kick and run.
Begitulah adanya, maklum tujuannya berbeda yang mengarah ke hight sport seperti ASIAN Games dan Oympiade selalu menjaga keselamatan atlitenya. Berbeda dengan sport profesional seperti Muay Thai, memang lebih enak ditonton sepertinya liar dibandingkan pertandingan boxing di olympiade yang buru-buru dikejar-kejar waktu.
Itu yang menjadi alasan setiap pesilat Europa dan Amerika datang ke tanah air mencari jurus yang asli Cimande, Serak, Silek Tuo, Kumango, dll.Bukan untuk belajar jurus pertandingan pencak silat olahraga.Saya setuju bertandingan itu dibebaskan, jikalau memang pesilatnya siap(bukan pesilat karbitan)cedera itu dapat dihindari. Masalahnya kembali ketujuan semula …….olympiade. Bagaiamana jika diadakan pertandingan dengan menggunakan dua versi…supaya pencak silat ini digemari.
Nanti disambung lagi
Wassalam
O’ong Maryono

Posted by Edwin H. Abdullah on November 26, 19101 at 22:30:57:
In Reply to: Re: Tenaga dalam dan penggunaannya posted by O’ong Maryono on November 25, 19101 at 23:21:24:
Assalamualaikum,
Kang O’ong, coba lihat tehnik latihan Kateda..Untuk menahan pukulan mereka nggak perlu lagi melakukan pengerasan otot, karena tenaga dalam sudah menyatu dalam syaraf mereka. Kalau sudah tingkatan Master, menahan hantaman stick base ball seperti orang dipukul koran digulung..
Tarung Drajat juga mirip Muay Thai, kalau pibu sampai darah mengucur dimana-mana..Tehniknya kombinasi berkelahinya agak mirip Karate dan tinju, walaupun konon ada dasar silatnya juga..Tapi kalau lagi tarung jadi kayak tarung brutal..
Sekali-sekali coba Boxer-nya tarung Drajat diadu sama Muay Thai..pasti seru..:)
E

Posted by O’ong Maryono on November 27, 19101 at 18:40:08:
In Reply to: Re: Tenaga dalam dan penggunaannya posted by Edwin H. Abdullah on November 26, 19101 at 22:30:57:
Salam sejahtera
Saya melihat latihan Mas Cahyo dari PSTD dengan olah nafas pengerasan badan memang sempurna dalam posisi pasif, mereka kesulitan juga jika dalam keadaan bertanding(bukan berkelai jalanan) karena kosentrasi terpecah, dalam posisi saling berhadapan dengan lawan dan berada didalam jarak tembak, yang timbul dalam benak pikiran kalkulasi “serang atau bertahan” dengan prinsip speed and power game karena dalam pikiran tidak mau kecolongan. Yang pada ahirnya harus memilih mengutamakan serangan dengan tujuan menjatuhkan atau bertahan. Masalahnya hanya bagaimana mendapatkan point dan waktu yang terbatas. Menurut pengalaman saya bukan hal yang mudah memadukan dua macam kosentrasi menjadi satu dalam bertanding. Tetapi menurut guru saya di Bangkok, itu dapat dilakukan, pertama kuncinya “sabar” jenis latihannya “samtdhi” dalam bahasa Thai.Jenis latihannya duduk mengolah nafas halus yang bermula menarik nafas dari ujung tulang ekor melalui tulang punggung disalurkan kedalam otak besar(tidak otak kecil) Waooh….. ini pelajaran berat sekalis sabar….sabar….sabar.
Seperti beliau katakan sabar itu adalah perjalan seperti salju yang mencair dari gunung-gunung di dari Tibet turun kebawah menjadi Mekong River melalui China Selatan terus kebawah Vietnam terpecah di Laos yang arah kebarat memalui Thailand bernama “Cao Phraya” yang ketimur melalui Cambodia disebut “Siemriep” dan bertemu kembali bertemu di Teluk Siam. Itu ungkapan tentang sabar, kekuatan itu dapat bersatu jika kita mau untuk mempertemukannya.
Mengenai Tarung Drajat untuk meampuannya memang perlu diuji apa betul-betul atlitenya memang tangguh. Saya agak sangsi dg orang-orang kita, maaf nih apa-apa kok serba tanggung.
Kenal Bp Rosana Barack boss PSTD kan dimau sponsori untuk kirim pesilat tangguh untuk event beladiri bebas, tetapi untuk mencari orangnya sampai sekarang untuk menjadi benar-benar fighter belum dapat, beliau membuat program latihan garda di Padepokan Pencak Slat Idonesia di Taman Mini.
Pesilatnya menurut pengamatan saya dibandingkan dengan negara lain jauh dibawah rata-rata.
Sekian dahulu berita saya
Wassalam
O’ong Maryono

Posted by widodo on December 02, 19101 at 06:46:27:
In Reply to: Re: Tenaga dalam dan penggunaannya posted by O’ong Maryono on November 27, 19101 at 18:40:08:
sedikit menambahkan, kalau orang yang sudah terlatih tenaga dalamnya, saya kira tidak akan terjadiseperti kata pak O’ong. Dalam pertarungannya, setiap gerakan tubuhnya, baik serangan ataupun pertahanan sudah terpadu dengan tenaga dalam. Jadi serangannya akan menjadi lebih cepat dan bertenaga, juga refleksnya akan meningkat. Tapi kalau dia berlatihnya tenaga dalam untuk kesehatan, saya tidak tahu apabila melakukan pertandingan.