Penghormatan Kepada O’ong Maryono, Pameran Patung Pencak Silat Siap Digelar

BENZANO – Dalam rangka memberikan penghormatan sekaligus meneruskan jejak perjuangan O’ong Maryono dalam mempopulerkan pencat silat, sekelompok penggiat dan pemerhati seni akan menggelar pameran seni patung bertea “Ekspresi Keindahan Rasa dan Bentuk dalam Gerak Pencak Silat”.

Pameran patung ini akan diadakan pada awal hingga pertengahan Agustus mendatang. Patung-patung yang akan dipamerkan di Galeri Cipta III Taman Ismail Marzuki (TIM) merupakan hasil kiriman pada perupa dari berbagai daerah. Patung-patung itu nantinya akan dikurasi oleh pematung Dolorosa Sinaga.

Rosalia Sciortino dari O’ong Maryono Pencak Silat Awards mengatakan bahwa rangkaian kegiatan O’ong Maryono Pencak Silat Awards 2015, yang merupakan sebuah kegiatan yang memberikan pendanaan untuk penelitian, pendokumentasian dan publikasi seni beladiri pencak silat.

Pameran patung ini perlu dilaksanakan dalam rangka menjadikan pencak silat sebagai stimulus atau inspirasi dalam membuat karya patung. Dalam pencak silat terdapat gerakan, bentuk dan jiwa yang menjadi dasar gerakan indah dari pencak silat, yang dapat dijadikan sumber inspirasi dalam menghasilkan patung.

Pameran patung pencak silat ini juga akan memberikan ruang kepada masyarakat untuk mengapresiasi dua kesenian sekaligus, yaitu seni beladiri pencak silat dan patung. Kegiatan ini kami lakanakan sebagai bentuk kepedulian kami yang memahami potensi pencak silat sebaai perwujudan budaya, sebagai cermin keragaman budaya, dan sebagai percakapann interaktif antara interpretasi estetik dan budaya.

Selain memamerkan patung pencak silat, acara ini juga akan diisi oleh atraksi dan lomba pencak silat yang diikuti oleh sejumlah sanggar dan perguruan pencak silat.

O’ong Maryono merupakan tokoh pencak silat yang sudah mengukit prestasi sebagai juara nasional dan dunia. Selain itu, O’ong juga dipercaya untuk menjadi pelatih pencak silat di berbagai negara. O’ong pun rajin meneliti dan menuliskan seni beladiri yang ditekuninya. Satu bukunya yang terkenal adalah Pencak Silat Merentang Waktu. O’ong meninggal dunia pada tahun 2013 lalu.