siarjustisia.com – Walaupun pertama kali digelar di Indonesia, maupun di dunia, pameran seni patung pencak silat “Ekspresi Keindahan Rasa dan Bentuk dalam Gerak Pencak Silat” disambut dengan entusias oleh para pematung.
Ada 25 pematung/perupa yang telah menyatakan kesediaannya berkontribusi dalam pameran ini yang akan memperlihatkan hasil eksplorasi tema pencak silat dalam karyanya melalui berbagai media dan teknik serta karakter ekspresi bentuk. 25 pematung dari seluruh Indonesia tersebut akan meramaikan pameran Seni Patung Pencak Silat oleh O’ong Maryono Pencak Silat Award “Ekspresi Keindahan Rasa dan Bentuk dalam Gerak Pencak Silat”, 1-15 Agustus 2015 di Galeri Cipta III, Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini Raya No.73, Jakarta Pusat.
Di antara peserta ada pematung senior Dolorosa Sinaga yang adalah penggagas pameran ini. Karya Dolorosa Sinaga untuk O’ong Maryono Pencak Silat Award terinspirasi gambar gerak almarhum O’ong Maryono.
Ada juga pematung lain dari Jawa dan Bali. Bahkan ada guru pencak silat dari Bondowoso, Ilham Rohadi, yang tertarik mengikuti pameran ini. Anda pasti ingin melihat karyanya karena sangat jarang terdengar seorang guru pencak silat memiliki kepekaan artistik dan kemampuan menciptakan karya seni patung.
Kami dengan bangga mengusung pameran ini ke ruang publik dengan tujuan membangun kepedulian masyarakat terhadap warisan budaya agar nilai dan kearifan yang tersimpan di dalamnya dapat dimaknai oleh generasi muda sebagai pengetahuan yang berharga. Dalam konteks inilah partisipasi perupa dan praktisi pencak silat merefleksikan pemahamannya atas pencak silat sebagai perwujudan budaya dan juga pemahaman potensi pencak silat sebagai inspirasi/stimulus bagi insan kreatif perupa Indonesia, karena di dalam pencak silat ada gerak, ada bentuk dan yang terutama ada jiwa yang mendasari gerakan-gerakan indah dan efektif dalam bela diri maupun olah raga. Peran para pencipta ini menjadi penting sebagai katalisator dalam merawat dan melestarikan pencak silat melalui ekspresi seni dan akan memberi peluang bagi masyarakat luas untuk meningkatkan apresiasi terhadap pencak silat sebagai budaya bersama yang perlu dilestarikan.
Pameran ini akan diresmikan dan dibuka untuk umum pada tanggal 1 Agustus 2015 di Galeri Cipta III Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini Raya No.73, Jakarta Pusat dan akan berlangsung selama dua minggu hingga tanggal 15 Agustus 2015.
Pameran yang unik ini diharapkan dapat menjadi daya dorong untuk meneruskan impiannya almarhum Guru O’ong Maryono, tokoh pencak silat yang telah mendedikasikan hidupnya bagi pengembangan dan pelestarian pencak silat sebagai juara nasional, SEA Games dan dunia, pelatih internasional di berbagai negara, peneliti dan penulis, terutama “Pencak Silat Merentang Waktu” dan versi Inggrisnya “Pencak Silat in the Indonesian Archipelago” dan penggagas usaha-usaha melestarikan pencak silat.
Untuk mengenangnya, istrinya Rosalia Sciortino Sumaryono yang akrab dipanggil “Lia” bersama Indonesia untuk Kemanusiaan (IkA) mendirikan O’ong Maryono Pencak Silat Award, sebuah pundi untuk mendanai eksplorasi dan penelitian pencak silat yang menjadi panitia pameran ini, didukung oleh Studio Somalaing, Cemara 6 Galeri-Museum, Teater Koma, Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Taman Ismail Marzuki (TIM), dan Belantara Betawi. Perguruan di mana beliau adalah Dewan Guru yaitu Keluarga Pencak Silat Nusantara juga ikut serta dalam program kegiatan pameran ini. (rss)